Skip to content

Antara Ikan, Umpan dan Sampan

DALAM upaya merebut ladang dan ajang persaingan yang penuh jiwa kompetitif, seseorang senantiasa terdorong dan tergiring menjadi kaya inisiatif, kreatif dan inovatif, agar selalu berada pada posisi terdepan menuju kehidupan yang lebih mapan. Ia selalu berusaha menemukan cara yang mutakhir. Agar posisinya tidak gampang tersingkir. Ia selalu ingin menemukan cara baru, dan bila perlu pihak lain tidka mampu untuk meniru. Alhasil, ia selalu ingin menjadi sang juara dengan melakukan berbagai cara

Berbeda dengan seseorang yang berjiwa statis dalam menghadapi kehidupan yang dinamis. Dirinya senantiasa mudah puas, malas dan tidur pulas. Tak ada keinginan utnuk lebih maju dengan laju, tambah dan tumbuh mengikut arus perubahan.

Dirinya tak merasa, bahwa pada suatu saat akan tergeser dan tergusur, tersingkr dan pada akhirnya jatuh tersungkur.

Seseorang yang berjuang untuk mampu menangkap peluang, selalu focus pada sasaran dan Icaran Ia tidak terganggu leh masalah-masalah lain, karena mengarha pada sikap mampu menghadapi himpitan dari aneka ragam kesulitan. FOCUS di sini dapat juga kita jabarkan menjadi beberapa kalimat, agar dapat ditemukan beberapa kaifiat (cara),  yaitu Find out yur inner come the obstacle (atasi kesulitan lebihd ahulu) agar jangan mengganggu konsentrasi dalam berkompetensi, Concentrate n one direction (konsentarasikan diri anda pada satu arah), Unty and iniformilty (kseatuan dan keseragaman) Service minded (menekankan pada servis). Bila apa yang dilakukan benar-benar fokus, maka kesulitan apapun bisa diatasi.

Ikan  adalah sindirain (kinayah) terhadap binatang yang menjadi incaran dan sasaran para nelayan. Ia sering menjadi binatang yang disepelekan, karena biasnaya hanya untuk dimakan. Pada hal ikan adalah binatang yang lincah dan penuh gairah. Kelincahan itu mampu membawa dirinya mudah lentur, akan tetapi tidak luntur.” Yang diibaratkan dengan ikan di sini adalah apa saja dan siapa saja yang digunakan sebagia target untuk meraih dan memperoleh sesuati. Kalau ia seorang pengusaha, boleh jadi yang digunakan sebagai incaran adalah barang atau jasa. Kalau ia seoralng politikusyang dipakai sebagai incaran adalah dukungan atau perlehan suara. Begitu seterusnya, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi

Umpan,adalah sindiran tentang ide-ide, gagasan-gagasan yang ditawarkan tentang pengembangan menuu kehidupan masa depan yang lebih mapan. Tentu saja, umpan yang diberikan itu harus sesuai dengan selera sang ikan. Bila umpan itu tidak sesuai, tentu tidak akan disentuh oleh ikan. Ia hanya menjadi barang yang tersisa dan sia-sia, tiada bermakna serta tiada memilki nilai guna.

Seorang pebisnis yang hanya berorientasi pad aprdukdan bukan berorientasi pada pasar senantiasa berasumsi, bahwa bila produk itu baik, tentu konsumen akan berebut untuk membelinya. Tetapi sayangnya ia buta dan menutup mata terhadap realita, yakni produk yang sesuai dengan selera konsumen. Tentu saja, meski produk tersebut baik, akan tetapi tidak dimengerti oleh konsumen, akhirnya tidka laku. Tak jauh bedanya dengan anak kecil disuruh memilih antara baln dengan emas dua puluh empat karat, tentu lebih memilih balon meski harganya amat murah. Demikian juga maslaah politik. Bila ide, gagasan atau program tidka dimengerti atau tidak disukai oleh kelompok sasaran adalah nihil dan mustahil dukungan suara itu akan ebrhasil.

Sampan adalah gambaran organisasi atau kendaraan yang digunakan utnuk meraih dan memperoleh pihak yang menjadi incaran. Ada kalanya kendaraan itu besar, ada kalanya sedang dan ada kalanya pula kecil. Yang menjadi persoalan atau andalan bukanlah besar atau kecil, akan tetapi bagaimana agar organisais itu berhasil, mampu bergerak lincah kalau para penumpangnya terjadi perbedaan arah. Tentu saja perlu adanya kekompakan, yakni searah dan selangkah bagi apra penumpangnya. Anehnya, kini banyak organisasi pecah, sering terjadi keributan dan perebutan, yakni antara kader pembibitan  yang harus menunggu lama menuju orbitan, bahwa kala dengan karbitan datang dari Kulon Kali (Kutu Lncat berkali-kali)

FOCUSI kiranya jalan terbaik, agar penumpang dan jalannya sampan itu lincah karena tidak pecah. Dengan menemukan ptensi diri (Find our otental) kita menjadi tahu diri kalau bahaya sedang menghampiri. Jangan sampai terjadi, ibarat posisi sudah berada di tepi jurang dan lawan sudah hampir menyerang selalu berpenampilan garnag. Oleh karena itu, sebelum melangkah , “atasi kesulitan lebih dahulu “(Overcame the obstacle) agar dapat melakukan Consentrasi. Dalam menumpang safinah (sampan) tidaklah mungkin terjadi sakinah (ketenangan) kalau tidak ada kekompakan. Bila penumpang sampan itu kompak, meski ada kabut tidka akan terjadi ribut, juga tidak terjadi gaduh dan mudah menuduh, karena memiliki pandangan jauh kedepan (far segh seeing), amat profesional serta mengenal situasi yang menjadi incaran. Melalui semboyan Unity and uniformilty, maka para penumpang sampan (organisasi) tersebut akan lebih mengedepankan sikap “saling” yang menjadi sumber kerjasama dalam satu irama, ketimbang perasaan “paling” yang cenderung membawa kericuhan dan kekisruhan, kerusuhan dan permusuhan. Itulah yang disebut Service minded, dimana tiap rang lebih mengedepankan apa yang harus aku perbuat ketimbang apa yang harus aku dapat.

Meski ikan sering disepelehkan, namun banyak tokoh yang mengambil falsafah ikan dengan menagtakan, “jadilah engkau pejuang ibarat ikan, meski berada dimana saja, kapan saja, tetapi rasanya tetpa tawar. Bisa lentur, tetpai tidak luntur.” Karena itu, waspadalah, sebelum mendapatkan ikan itu Allah Maha Tahu yang Benar

DALAM upaya merebut ladang dan ajang persaingan yang penuh jiwa kompetitif, seseorang senantiasa terdorong dan tergiring menjadi kaya inisiatif, kreatif dan inovatif, agar selalu berada pada posisi terdepan menuju kehidupan yang lebih mapan. Ia selalu berusaha menemukan cara yang mutakhir. Agar posisinya tidak gampang tersingkir. Ia selalu ingin menemukan cara baru, dan bila perlu pihak lain tidka mampu untuk meniru. Alhasil, ia selalu ingin menjadi sang juara dengan melakukan berbagai cara

Berbeda dengan seseorang yang berjiwa statis dalam menghadapi kehidupan yang dinamis. Dirinya senantiasa mudah puas, malas dan tidur pulas. Tak ada keinginan utnuk lebih maju dengan laju, tambah dan tumbuh mengikut arus perubahan.

Dirinya tak merasa, bahwa pada suatu saat akan tergeser dan tergusur, tersingkr dan pada akhirnya jatuh tersungkur.

Seseorang yang berjuang untuk mampu menangkap peluang, selalu focus pada sasaran dan Icaran Ia tidak terganggu leh masalah-masalah lain, karena mengarha pada sikap mampu menghadapi himpitan dari aneka ragam kesulitan. FOCUS di sini dapat juga kita jabarkan menjadi beberapa kalimat, agar dapat ditemukan beberapa kaifiat (cara),  yaitu Find out yur inner come the obstacle (atasi kesulitan lebihd ahulu) agar jangan mengganggu konsentrasi dalam berkompetensi, Concentrate n one direction (konsentarasikan diri anda pada satu arah), Unty and iniformilty (kseatuan dan keseragaman) Service minded (menekankan pada servis). Bila apa yang dilakukan benar-benar fokus, maka kesulitan apapun bisa diatasi.

Ikan  adalah sindirain (kinayah) terhadap binatang yang menjadi incaran dan sasaran para nelayan. Ia sering menjadi binatang yang disepelekan, karena biasnaya hanya untuk dimakan. Pada hal ikan adalah binatang yang lincah dan penuh gairah. Kelincahan itu mampu membawa dirinya mudah lentur, akan tetapi tidak luntur.” Yang diibaratkan dengan ikan di sini adalah apa saja dan siapa saja yang digunakan sebagia target untuk meraih dan memperoleh sesuati. Kalau ia seorang pengusaha, boleh jadi yang digunakan sebagai incaran adalah barang atau jasa. Kalau ia seoralng politikusyang dipakai sebagai incaran adalah dukungan atau perlehan suara. Begitu seterusnya, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi

Umpan,adalah sindiran tentang ide-ide, gagasan-gagasan yang ditawarkan tentang pengembangan menuu kehidupan masa depan yang lebih mapan. Tentu saja, umpan yang diberikan itu harus sesuai dengan selera sang ikan. Bila umpan itu tidak sesuai, tentu tidak akan disentuh oleh ikan. Ia hanya menjadi barang yang tersisa dan sia-sia, tiada bermakna serta tiada memilki nilai guna.

Seorang pebisnis yang hanya berorientasi pad aprdukdan bukan berorientasi pada pasar senantiasa berasumsi, bahwa bila produk itu baik, tentu konsumen akan berebut untuk membelinya. Tetapi sayangnya ia buta dan menutup mata terhadap realita, yakni produk yang sesuai dengan selera konsumen. Tentu saja, meski produk tersebut baik, akan tetapi tidak dimengerti oleh konsumen, akhirnya tidka laku. Tak jauh bedanya dengan anak kecil disuruh memilih antara baln dengan emas dua puluh empat karat, tentu lebih memilih balon meski harganya amat murah. Demikian juga maslaah politik. Bila ide, gagasan atau program tidka dimengerti atau tidak disukai oleh kelompok sasaran adalah nihil dan mustahil dukungan suara itu akan ebrhasil.

Sampan adalah gambaran organisasi atau kendaraan yang digunakan utnuk meraih dan memperoleh pihak yang menjadi incaran. Ada kalanya kendaraan itu besar, ada kalanya sedang dan ada kalanya pula kecil. Yang menjadi persoalan atau andalan bukanlah besar atau kecil, akan tetapi bagaimana agar organisais itu berhasil, mampu bergerak lincah kalau para penumpangnya terjadi perbedaan arah. Tentu saja perlu adanya kekompakan, yakni searah dan selangkah bagi apra penumpangnya. Anehnya, kini banyak organisasi pecah, sering terjadi keributan dan perebutan, yakni antara kader pembibitan  yang harus menunggu lama menuju orbitan, bahwa kala dengan karbitan datang dari Kulon Kali (Kutu Lncat berkali-kali)

FOCUSI kiranya jalan terbaik, agar penumpang dan jalannya sampan itu lincah karena tidak pecah. Dengan menemukan ptensi diri (Find our otental) kita menjadi tahu diri kalau bahaya sedang menghampiri. Jangan sampai terjadi, ibarat posisi sudah berada di tepi jurang dan lawan sudah hampir menyerang selalu berpenampilan garnag. Oleh karena itu, sebelum melangkah , “atasi kesulitan lebih dahulu “(Overcame the obstacle) agar dapat melakukan Consentrasi. Dalam menumpang safinah (sampan) tidaklah mungkin terjadi sakinah (ketenangan) kalau tidak ada kekompakan. Bila penumpang sampan itu kompak, meski ada kabut tidka akan terjadi ribut, juga tidak terjadi gaduh dan mudah menuduh, karena memiliki pandangan jauh kedepan (far segh seeing), amat profesional serta mengenal situasi yang menjadi incaran. Melalui semboyan Unity and uniformilty, maka para penumpang sampan (organisasi) tersebut akan lebih mengedepankan sikap “saling” yang menjadi sumber kerjasama dalam satu irama, ketimbang perasaan “paling” yang cenderung membawa kericuhan dan kekisruhan, kerusuhan dan permusuhan. Itulah yang disebut Service minded, dimana tiap rang lebih mengedepankan apa yang harus aku perbuat ketimbang apa yang harus aku dapat.

Meski ikan sering disepelehkan, namun banyak tokoh yang mengambil falsafah ikan dengan menagtakan, “jadilah engkau pejuang ibarat ikan, meski berada dimana saja, kapan saja, tetapi rasanya tetpa tawar. Bisa lentur, tetpai tidak luntur.” Karena itu, waspadalah, sebelum mendapatkan ikan itu Allah Maha Tahu yang Benar

Leave a Comment

Leave a comment